Tika terbangun dari tidurnya, keringat dingin membasahi tubuhnya, dan nafasnya terengah-engah seperti habis lomba lari marathon, dia melirik jam dinding warna pink yang ada di atas pintu kamarnya,
“Jam sebelas “
Tika meraih hapenya yang ada di meja sebelah tempat tidunya, terlihat menghubungi seseorang
“Malam sayank” terdengan suara cowok dari ujuk telepon
“Aku mimpi buruk lagi” suara Tika seperti orang ketakutan
“Makanya kalau mau bobo baca doa dulu”
“Mas udah 3 kali aku mimpiin ini, aku takut mas”
“Adek gk percaya sama mas” cowok di ujuk sana sudah mengerti kalau malam ini Tika mimpi apaan, karena udah 2 kali dia mendengarkan cerita mimpi buruk itu dan sekarang Tika mengatakan kalau ini mimpi buruk ketiga kalinya
“Bukan begitu mas, Tika hanya takut mimpi adek jadi kenyataan, Tika takut mas akan selingkuh dengan Vani, Tika sayang mas” Tika mengulangi pernyataan itu untuk ketiga kalinya
“ Iya mas ngerti, mas juga sayang adek, percayalah sayang mas di sini gk akan selingkuh, dan mas juga sudah jelaskan berulang kalikan Vani itu sepupu mas”
Tika menarik nafas panjang “ kapan mas jadi pulang ke jawa, adek kangen mas”
“Sabar ya sayang, mungkin 3 bulan lagi mas akan pulang ke jawa, ya udah adek bobo lagi gi, udah malam nie”
“Iya mas, love you”
“Love you too”
Tika menaruh kembali hapenya di meja, dan membaringkan tubuhnya kembali untuk tidur.
***
“Mas itu hapenya bunyi tu, kayaknya ada telepon, aku angkat ya” Tika mengambil hape Andre yang tergeletak di meja dekat TV
“Ah sini biar aku aja yang angkat” Andre merebut hapenya kemudian mematikan panggilan di hapenya
“Kok malah dimatiin se, katanya mau di angkat” Tika heran melihat tinggah pacarnya itu
“Ini tadi kepencet tombol mati, ah biarin aja ntar kalau dia butuh pasti dia telp lagi, sini ayo lanjutin maen PSnya”
“Mas siapa Vani itu, kok mas belum pernah cerita?”
“Vani, oya dia sepupu mas yang ada di madiun, prasaan mas udah cerita ke adek dech mungkin adek yang lupa”
Lamunan Tika buyar saat mendengar petir yang lumayan keras,
Ah hujan sepertinya akan turun
Tika sedang duduk sendirian di teras kosnya, hatinya sedikit galau, karena dari tadi pagi Andre sang pujaan hati tak menghubunginya, dan di saat dia yang mencoba untuk menghubungi selalu saja panggilannya di matikan, dan lamunan tentang kejadian setaun kemarin tentang Vani membuat dirinya semakin membuatnya cemas.
Tika mulai mencari kesibukan agar kegalauannya segera berakhir, dia membuka laptop pink hadiah ulang tahun ke 20 dari Andre. Tika membuka akun facebooknya, dan mencari akun facebook Andre, mungkin dari statusnya Tika bisa mengerti apa yang sedang di lakukan sang pujaan hatinya itu.
Tak ada pencarian, kok bisa??? Ada apa ini, kenapa Mas Andre meremove facebook ku
Bukannya hilang, galau Tika semakin parah, dia bertanya-tanya dalam diri sendiri kenapa Andre merevo facebooknya, tiba-tiba rasa sakit yang tak bisa di jelaskan terasa di hatinya, sampai tak sadar air mata Tika jatus di atas tuts laptop yang sedang di pangkunya.
***
Udah dua hari ini Tika tak masuk kerja, badannya demam, setelah kejadian malam hari di teras rumah itu Tika sulit untuk tidur, makan juga malas, dia kepikiran sama Andre, udah genap satu bulan tak ada kabar sama sekali dari pacarnya itu.
Sinta selalu setia menemani Tika, dia adalah sahabat sekaligus teman kos Tika
“Tok..Tok..Tok…” Suara dari pintu Tika
“Masuk aja gk dikunci kok” Tika menyuruh pengetuk pintu kamarnya masuk
“Hai Tik, sudah minum obat” Sapa Sinta yang baru pulang kerja
“Udah Sin” Meskipun sakit senyum Tika masih terlihat manis
“Udahlah Tik lupakan Andre dia sudah bener-bener ninggalin kamu Tik, telpon gk pernah di angkat, sms gk di bales, facebookmu di ramove, itu tandanya si Andre udah pingin kamu pergi dari hidupnya” Sinta mulai menceramahi sahabatnya itu
“Eh Sin kamu masih berteman sama Andre gk di facebook?”
“Iya masih kayaknya, emang kenapa?”
“Bole pinjem akunmu gk?”
“Buat apa? Buat lihat statusnya Andre? Gk usah dech Tik liat-liat status facebooknya Andre lagi, dari pada ntar sakit hati” Sinta melarang Tika melihat status Andre
“Tolong ambilin laptop ku itu” Tika menunjuk laptopnya yang tergeletak di atas meja belajarnya
“Tik gk usah di liat kok” Sinta tetep kukuh agar Tika mengurungkan niatnya
“Aku penasaran Sin” Jawab Tika sambil tersenyum”Tolong dunk laptop ku”
Sinta beranjak dari tempat duduknya, dan mengambilkan laptop untuk Tika “Beneran kamu tak apa Tik?”
“Iya” Jawab Tika menyakinkan sahabatnya
Kemudian Tika menyalakan Laptopnya, dan membuka akun facebook milik Sinta, menuju kotak pertemanan dan mencari akun facebooknya Andre.
“Ini dia” Senyum Tika menghiasi bibirnya yang pucat
Sinta mendekat ke laptop, dia juga penasaran ama status Andre.
“Vani?” Tika menyebutkan sebuah nama
“Kamu kenal ama Vani Tik, siapa dia? Kok obrolan mereka mesra banget sich?”
Tika langsung menutup akun facebook Sinta dan membuka akun facebooknya sendiri, kemudian menuliskan dalam kotak pencarian “Vani Amelia” setelah merasa benar bahwa itu adalah teman Andre di facebooknya tadi, Tika buru-buru mengaddnya.
“Kamu add Vani Tik?” Sinta menyakinkan apa yang baru saja dilakukan sahabatnya
“Iya” Jawab Tika sekenanya sambil mematikan laptopnya
“Ah gk ngerti Aku ama jalan pikiranmu” Sinta masih keheranan ama kelakuan sahabatnya itu.
***
Hari ini Tika kembali masuk kerja setelah 1 minggu absen karena sakit. Tika mulai sibuk dengan kerjaan yang barusan di berikan oleh Mbak Ambar atasannya, tapi karena saat itu suasana hati Tika masih belum kondusif, kerjaan itu hanya mampu membuat Tika sibuk selama lima menit, setelah itu Tika mulai bosan dan mengganti kerjaan itu dengan facebook.
Dia mulai membuka akun facebooknya, mengecek pemberitahuan di facebooknya, kemudian lanjut melihat status yang muncul di berandanya, sesekali dia mengomentari status teman yang iya kenal ato status yang menarik. Setelah puas berkoment di status orang Tika tertuju pada kotak obrolan.
“Vani” Tika tertegun melihat akun Vani online
Tika menulis sebuah kata halo di kotak obrolan Vani, namun cuma dibiarkan gitu saja tanpa menekat tombol enter, diam beberapa saat kemudian menghapuskan kata itu
“Sapa gk ya?” Tika bertanya pada diri sendiri
Saat sedang dibuat bingun oleh kondisi ini, tiba-tiba saja ada pemberitahuan kalau, dan itu membuat Tika terbelalak tak percaya.
Salam kenal, Apa Vani menyapaku?
Tanpa berpikir panjang lagi Tika membalas sapaan dari Vani
“Salam kenal juga, tinggal dimana mbak?” Balas Tika
“Sampit mbak, mbaknya tinggal dimana?”
“Aku Lamongan mbak, mbak asli sampitkah?”
“Iya aku asli sampit mbak, berarti orang jawa ya mbak?”
“Iya mbak aku orang jawa, oya mbak aku punya teman anak sampit lho, mungkin kamu kenal” Tika mulai mencari tau tentang Andre
“Siapa ya mbak, masalahnya disini banyak orang jawa mbak”
“Namanya Mas Andre, dia anak lamongan, kerja di perkebunan sawit mbak” Tika menjelaskan cirri-ciri pacarnya atau lebih tepatnya mantan pacar.
“Oww Andre to, ya kenal banget mbak, itu pacar saya mbk” Jawab Vani
Tika dibuat terbelalak oleh pernyataan Vani.
Vani pacarnya Mas Andre, ternyata ini sebabnya kenapa Mas Andre meninggalkan saya
“Mbak kok diem, emang kamu kenal dimana mbak sama pacar saya” Vani mulai penasaraan
“Maaf mbak tadi aku minum dulu” Tika berbohong
“O iya gk apa kok, emang mbak kenal pacar saya dimana mbak?” Vani mengulangi pertanyaannya
“Aku teman sepupunya Mas Andre mbak. Mbak udah dulu ya aku mau off, aku masih ada kerjaan” Tika mengakhiri pembicaraannya dengan Vani.
Tika mematikan akun facebooknya.