JALAN SEHAT HUT RI KE 73

Kemarin minggu di tempat saya banyak banget yang ngadain acara jalan sehat dan karnaval. Di tempat tinggal mertua ada jalan sehat se RT, di tempat orang tua saya ada jalan sehat se RW, di tempat tinggal saya sendiri ada Karnaval se Desa, dan setelah ngobrol-ngobrol ama Pak Misua, kita putuskan ikutan jalan sehat di tempat tinggal orang tua saya.

Oya rumah kita sama rumah orang tua saya sama rumah mertua saya jaraknya gak jauh. Kalau rumah kita sama rumah orang tua saya itu satu kecamatan tapi beda desa, tapi kalau rumah kita sama rumah mertua beda kecamatan tapi gak jauh-jauh banget. Jadi kita bisa sering-sering jenguk orang tua dan mertua karena tempat tinggalnya deket.

Kenapa kita pilih jalan sehat di rumah orang tua saya dan tidak pilih ikut karnaval di desa tempat tinggal kita, karena kita minim informasi tentang karnaval di tempat tinggal kita, apalagi kita ini warga baru, baru kali ini kita ikut acara 17an di desa ini, dan di tambah Pak Misua jarang ikut rapat RT, karena Pak Misua pulang kerjanya malam-malam, Hiks! Ya sudahlah mungkin tahun depan baru bisa ikutan karnaval desa.

Kemarin berangkat dari rumah jam 05.30, sampe rumah orang tua saya sekitar 05.45, perjalanan dari rumah ke ruamh orang tua cuma sekirat 15 menit, deket kan ya cuma 15 menit doang! Setelah nitipin sepeda ke orang tua kita langsung menuju ke balai RW karena di sana sudah banyak yang kumpul. Masih banyak peserta jalan sehat yang mengantri beli kupon undian, dan Pak Misua tiba-tiba bisikin saya,

“Beli kupon lagi ta”

“Ngak” Jawab saya sambil melotot.

Gimana gak melotot cobak, Pak Misua sudah beli kupon undian sebanyak 50 lembar masa mau beli kupon undian lagi, bingung cocokinnya!

Jalan sehat di berangkatkan sekitar jam 06.30 mundur 30 menit dari jadwal seharusnya, karena panitianya masih sibuk jualan kupon undian. Rute yang di tempuh jalan sehat kali ini agak berbeda dari tahun sebelumnya, sedikit lebih dekat dari tahun kemarin, mungkin tahun kemarin ada yang protes karena terlalu jauh jadinya tahun ini agak di deketin jarak tempuhnya. patrol

Sampai balai RW sekitar jam 8.30 an kupon undian mulai di ambil dan di bacakan nomornya, untuk di bagikan hadiah hiburan yang paling kecil. Selama pembagian hadiah hiburan di selipkan dengan penampilan musik patrol yang di mainkan oleh anak-anak karang taruna, dan juga pembagian hadiah lomba anak -anak dan lomba voli dewasa yang sudah di laksanakan pada minggu sebelumnya.

Hadiah hiburan sudah di bacakan semua dan 50 kupon undian yang saya miliki hanya satu yang berhasil mendapatkan hadiah berupa sebuah gelas plastik doang! Gimana perasaan saya?? Sedikit sebel, hahahha. Karena saya lihat di sebelah-sebelah saya mereka cuma beli kupon undian 10 atau 5 kupon tapi sudah dapat 2 atau 3 hadiah hiburan.

Masih ada harapan mendapatkan hadiah utama, karena masih ada 6 hadiah utama yang belum di bacakan. Tapi sayangnya sebelum hadiah utama di bagikan Pak Misua harus pulang duluan karena mau berangkat kerja, jadinya saya cocokin 49 nomor kupon sendirian, gak apa-apa pasti saya bisa! Hahahha.

Hadian utama yang paling kecil sebuah setrika di bagikan, nomor di bacakan dan bukan saya yang beruntung mendapatkannya, mbak-mbak cantik berkedurung birulah yang beruntung membawa pulang sebuah setrika. Selanjutnya kipas angin dan mas panitia yang beruntung mendapatkan undian kipas angin, di lanjut hadiah dispenser yang di dapatkan oleh ibu-ibu berkerudung.

Saya duah pesimis akan medapatkan hadiah utama, ya sudahlah mungkin kali ini saya di takdirkan membawa pulang sebuah gelas plastik saja. Saya sudah WA Pak Misua

“Mas Tidak dapat hadiah apa-apa”

“Emang acaranya sudah selesai?”

saya belum jawab

Saya mulai menyimak kembali panitia membacakan nomor undian untuk hadiah sebuah kompor gas 2 tungku.

“0………0………0………9………”

“Apakah itu nomor saya?” Pikir saya dalam hati.

“9 lagi……”

“Wah itu pasti nomor saya” Karena nomor saya di mulai dari nomor 000951 sampai 001000 dan itu urutan.

Saya menunggu nomor terakhir

“nomor terakhirnya adalah 4, 000994” Panitia membacakan nomor

Dan saya mencari di antara 49 nomor yang masih saya miliki

“Ini dia” Saya langsung lari memberikan nomor yang cocok dengan nomor yang di bacakan panitia barusan.

“Ya…. nomornya cocok, ayo mbak nya naik ke atas panggung”  Panitia menyuruh saya naik ke atas panggung

Hadiah di serahkan di atas panggung, atas permintaan panitia hadiah diserahkan langsung oleh Bapak Ketua RT 3. Setelah saya turuh dari panggung sambil membawa kompor gas, saya langsung foto dan kirimkan ke Pak Misua.kompor.jpg

“Rejeki istri solehah… Hahahah…..” Saya kirim WA ke Pak Misua
“Kamu dapet hadiah ta??”
“Iya”
“Kompor gas??” Tanya Pak Misua memastikan
“Iya”
“Alhamdulillah…. Berenan ta??”
“Iya beneran saya dapat kompor gas” Jawab saya pasti
“Senengnya saya, doa saya nyampek sana, Ya allah rejeki suami soleh…”
“Iya, Alhamdulillah….”

Saya melanjutkan menyimak nomor yang di bacakan panitia untuk pembagian hadiah Magic Com dan TV, ternyata nomor saya tidak muncul lagi. Magic Com di dapatkan oleh mbak-mbak berbaju pink di dekat saya dan TV di dapatkan oleh mbak-mbak berjilbab.

Oke acara sudah selesai dan Alhamdulillah ya saya bawa pulang hadiah Kompor Gas.

 

 

 

Selamat Garuda Muda U-16….

Sebelumnya mau ngucapin selamat dulu buat adek-adek Garuda Muda Timnal U-16 yang telah menjadi juara Piala AFF U-16 tahun 2018. Permainan si kembar Bagus Kaffi (20), Bagas Kaffa (2), lalu Supriyadi (11), Andre (8), David maulana (6), dan teman-temannya sungguh ruar biasaaaaa….

” Selamat buat kalian Timnas Garuda Muda U-16 yang ganteng-ganteng (gak ada yang cantik ya!!) atas kemenangan kalian di Piala AFF U-16 Tahun 2018. Kalian luar biasaaaaa…….”

Pas tau kalau Indonesia akhirnya masuk Final di Piala AFF U-16, saya kok jadi pengen liat langsung di GOR Sidoarjo ya, apalagi waktu Indonesia main musuh Malaysia banyak banget teman-teman saya yang pasang status di madia sosial kalau lagi nribun di GOR Sidoarjo, apalagi kan rumah saya gak terlalu jauh dari GOR Sidoarjo, ya kira-kira 30 menitan lah dari rumah kalau naik motor.

Sejak Jum’at pagi saya cari-cari info harga tiket sampe cara mendapatkan tiketnya ke teman-teman, tapi ternyata mereka bilang dapatin tiketnya sungguh luar biasa perjuangannya, mereka harus nginep di GOR untuk antri beli teket, ada teman saya harus berangkat dari rumah jam 10 malam untuk antri beli tiket, ada juga yang berangkat subuh-subuh. Akhirnya setelah saya pikir-pikir mungkin kali ini lihat finalnya di rumah saja dulu.

Oke sepakat dech ama Pak Misua nontonnya di rumah saja. Satu jam sebelum sepak bolanya main kita udah ada di depan TV, sambil tebak-tebakan siapa yang menang dan berapa skor akhirnya nanti. Pas asik-asiknya ngobrol tiba-tiba dari depan rumah kedengeran lagu dangdutan di puter pake spiker aktif yang kenceng banget, waduh TV di rumah jadi gak kedengeran.

Pak Misua langsung ngomel-ngomel, dia pikir itu anak karang taruna yang melaksanakan lomba 17an, karena biasanya kalau ada lomba 17an gini lombanya ada di depan rumah pak RT dan rumahnya pak RT ada di sebelah rumah saya. Ya sudah lah kita pasrah saja, suara TV rebutan sama suara dangdutan, mau gimana lagi, gak mungkin donk kita protes suruh matiin dangdutannya.

Tetiba 5 menit sebelum sepak bolanya mulai dangdutannya mati, di ganti suara yang sama dengan suara di TV yang sedang kita tonton

“Jangan-jangan lagi nobar” Pak Misua langsung nyelonong keluar rumah.

index1Saya juga ikutan keluar rumah, ternyata benar kata Pak Misua bapak-bapak tetangga lagi nobar di depan rumah Pak RT, mereka pasang proyektor sambil gelar tikar di tengah jalan raya.

“Mas ayo sini ikutan nobar” Pak RT ngajakin Pak Misua gabung.

Pak Misua langsung noleh saya, dan saya pun tau apa yang ada di dalam pikirannya dia. “Minta Ijin”.

“Iya gak apa-apa gabung saja, aku liat di rumah saja” Saya pasang senyuman paling manis.

Pak Misua akhirnya gabung bareng bapak-bapak tetangga dan sayanya balik masuk rumah lanjutin nonton bola.

Pertandingan melawan Thailand kemarin gak kalah seru sama pertandingan sebelum-sebelumnya, Timnas Garuda Muda langsung bermain menyerang sehingga membuat permainan sangat seru. Penonoton di tribun gak kalah serunya, tribun full dengan dominasi warna merah, banyak sporter bawa bendera merah putih, ada juga yang bawa tulisan-tulisan penyemangat buat Timnas Garuda Muda, nyanyian dan teriakan sporten membuat permainan semakin seru.

Permainan Timnas Thailand juga bagus, sehingga terjadi saling serang menyerang, banyak peluang yang di dapatkan Pemain Indonesia untuk mencetak gol kegawang lawan tapi masih belum beruntung, sampe akhirnya pemain pengganti Fajar Faturachman mampu mencetak gol pada menit ke-32.

“GOOLLLLLL” Suara Bapak-bapak yang nobar terdengar dari dalam rumah

Babak pertama berakhir di menit ke 40, skor masih 1 – 0 untuk indonesia. Dibabak kedua, Timnas Thailand langsung bereaksi dengan mengubah strategi permainan. Perubahan itu mampu mengatasi perlawanan sengit Timnas Garuda Muda. Terbukti, pada menit ke-72 Apidet Janngam, mampu memasukan bola ke gawang Indonesia, dan skor berubah menjadi 1 – 1.

Skor 1 – 1 bertahan sampe akhir pertandingan, dan itu artinya kedua tim akan melakuakn adu pinalthy, untuk mencari siapa pemenang dalam laga final AFF U-16 Tahun 2018. Dan dalam adu pinalty itu Indonesia menjadi juara setelah menang 4-3. Timnas Thailand dapat kesempatan 5 kali tendangan, 3 tendangan masuk ke gawang Indonesia sedangkan 2 tendangan bisa di tepis oleh kiper Indonesia, sedangakan Timnas Indonesia melakuakn 4 tendangan dan semuanya masuk ke gawang Thailand, sehingga menjadikan Indonesia menjadi juara pertama di Piala AFF U-16 Tahun 2018.

Pak Misua pulang dari nobar dengan senyum-senyum, hati riang gembira karena Timnas Indonesia Menang dan menjadi juara. Sedangkan Saya bahagia banget malam itu karena Timnas Menang dan Pak Misua senang. Karena kalau Timnas kalah Pak Misua pasti sudah ngomel-ngomel. Hahahahah….

 

 

 

Indonesia VS Malaysia


MITASejak kamis pagi Pak Misua sudah ingetin kalau nanti malam ada Timnas U 16 main musuh Malaysia, itu artinya saya gak boleh ngajakin dia pergi selama pertandingan berlangsung, kita akan nobar berdua di rumah.

Pak Misua saya ini adalah seorang penggila bola, semua tentang bola dia tau, dari nama-nama pemain, nama-nama pelatih, bahkan nama-nama wasit banyak juga yang dia tau. Hampir semua liga dia tonton Liga tarkam, Liga Indonesia, Liga Inggris, Sampe Piala Dunia. Di Lemari dia kebanyakan kaos sepak bola, kalau kita lagi jalan gitu terus ada orang jualan baju sepak bola pasti minta liat-liat dulu, terus beli dech.

Saya sich gak pernah masalah sama hobi Pak Misua ini, toh tidak merugikan saya, saya gak pernah rebutan remote TV sama dia gara-gara dia nontonnya sepak bola, saya ikut-ikut aja kalau dia lagi nonton bola.

Pak Misua ini ya kalau lagi nonton bola hebohnya minta ampun, dan dia itu sukanya cerita kalau pas lagi liat bola gitu, kayak misalnya ini namanya ini, terus pernah membela klub sana sekarang pindah di situ, terus pelatihnya ini sudah berapa tahun melatih klub itu, klub itu kalau nanti mainnya menang bisa ada di puncak klasemen terus kalau kalah bisa ada di urutan klasemen nomer berapa, Pak Misua tau semua dan saya di ceritain kaya gitu cuma iya iya saja meskipun gak ngerti sama sekali. Hahahha….. (Penting Misua senang).

Parahnya lagi nich ya, kalau dia lagi liat bola dan sayanya lagi bikin cemilan di dapur, lha terus klub yang dia suka bisa cetak gol, dia langsung teriak panggil-panggil saya, saya yang di teriakin kan kaget kenapa Pak Misua kok teriak-teriak, ternyata saya di suruh liat klub yang dia suka bisa cetak gol. Ampun dech Pak Misua saya ini.

Karena keseringan di ceritain sama Pak Misua akhirnya saya sedikit mengerti lah tentang permainan sepak bola, ahkirnya saya juga suka liat bola kalau yang main Indonesia musuh Negara Lain.

Sejak tanggal 29 Juli kemarin ada Piala AFF U-16 Pak Misua dari jauh-jauh hari sudah kasih tau kalau bakalan ada Piala AFF U-16. Di awal Liga ini ada Timnas Indonesia VS Pilipina, pastinya kita berdua nonton di rumah. Sangat puas liat permainan Indonesia waktu itu apa lagi Indonesia bisa meraih 8 gol tanpa balas, hasil yang sangat memuaskan. Kita berdua nonton sambil teriak-teriak, kaki ikut tendang-tendang, hahaha, pokoknya seneng waktu itu nontonnya.

Di pertandingan selanjutnya waktu Timnas musuh Myanmar, musuh Vietnam, musuh Timor Leste, musuh Kamboja saya liat semua, saya jadi seneng liat permainan Bagus dkk, mereka mainnya keren-keren sehingga selalu menang.

Dan akhirnya mereka bisa lolos sampe semi final musuh malaysia. Kita berdua pastinya nonton ya, di rumah saja nontonnya biar kita bisa teriak-teriak sepuasnya. Hahaha. Seperti pertandingan-pertandingan sebelumnya Timnas Indonesia sungguh luar biasa dalam memainkan bola di lapangan. Sampe gemes liatnya, beberapa kali melakukan tendangan ke gawang lawan tapi belum ada yang masuk. Ihhhh Ya Ampun katanya Mas Valen,,, hahhaha….. Babak pertama harus puas dengan skor kacamata 0 – 0.

Babak kedua juga gak kalah seru, tapi Timnas Indonesia terus berusaha untuk masukin bola ke gawang lawan, tapi sampe menit 70 skor masih tetep 0 – 0, sampe akhirnya Supriyadi pemain asal rungkut terjatuh di kotak Pinalty karena di jatuhkan oleh penjaga gawang Malaysia, sehingga Indonesia mendapatkan hadiah tendangan pinalty. Bagus Kahfi maju sebagai eksekutor dan akhirnya GOOOLLL….

Kita berdua teriak-teriak kegirangan, karena Bagus Kahfi bisa merubah poin menjadi 1 -0 untuk Indonesia. Dan sampe akhir pertandiangan skor 1 – 0 tetap bertahan. Dan itu tandanya Indonesia menang dan berhak maju ke babak Final musuh Thailand. Selamat untuk Timnas Indonesia. Indonesia bisa. Indonesia Juaraaaaa…..

Jangan Lupa nonton ya pertandingan Final Indonesia VS Thailand. Hari Sabtu, tanggal 11 Agustus 2018, jam 18.00, di Indosiar.